Photobucket

Hamid Alhamid

Sabtu, 27 April 2013

KONTRADIKSI AJARAN SYI’AH, EDISI – 3

Luthfi Bashori (Dinukil dari buku karangan Sulaiman Al-kharasyi) 7. Al-Kulaini menyebutkan dalam kitab al-Kafi (kitab rujukan utama Syi’ah), “Bahwa para Imam mengetahui kapan mereka akan mati, dan mereka tidak mati kecuali dengan pilihan dari mereka.” Al-Majlisi menyebutkan dalam kitabnya, Bihar al-Anwaar, sebuah hadits yang menyatakan,” Seorang Imam tidak mati kecuali dalam keadaan terbunuh atau diracuni.” Jika seorang Imam mengetahui perkara ghaib, sebagaimana disebutkan al-Kulaini dan al-Hurr al-Amili, maka ia akan mengetahui makanan dan minuman yang dihidangkan kepadanya. Jika makanan dan minuman itu beracun, maka ia mengetahui racun yang terdapat di dalamnya dan ia menjauhinya. Jika tidak menjauhinya, berarti ia mati dalam keadaan bunuh diri, karena ia tahu bahwa makanan itu beracun. Dengan demikian, ia membunuh dirinya sendiri. Padahal Nabi SAW mengabarkan bahwa orang yang bunuh diri itu akan masuk neraka. Apakah Syi’ah ridla para Imam mereka masuk neraka?! 8. Al-Hasan bin Ali turun dari tampuk kepemimpinan dan berdamai dengan Mu’awiyyah RA. Ketika para pembela dan para pasukan berkumpul di sisinya, yang memungkinkan untuk meneruskan peperangan. Sebaliknya, saudaranya, al-Husain, berontak terhadap Yazid bersama para sahabatnya dalam jumlah yang sedikit, ketika yang memungkinkanya untuk berdamai. Tentunya tidak luput, bahwa salah satu dari keduanya berada di atas kebenaran dan yang lainnya di atas kebatilan, karena jika al Hasan turun dari tampuk kekuasaan padahal mampu berperang adalah kebenaran, berarti pemberontakan al Husain dengan tanpa kekuatan dan memungkinkannya untuk berdamai adalah kebatilan. Sebaliknya, jika pemberontakan al Husain tanpa kekuatan adalah kebenaran, berarti turunnya al Hasan dari tampuk kekuasaan padahal memiliki kekuatan adalah kebatilan. Inilah yang menempatkan Syi’ah dalam posisi yang membingungkan. Karena jika mereka mengatakan: keduanya di atas kebenaran, berarti mereka menggabungkan dua hal yang kontradiksi. Pendapat ini merobohkan prinsip-prinsip mereka. Jika mereka mengatakan perbuatan al-Hasan itu batil, konsekwensinya mereka harus mengatakan, keimanannya itu batil. Dengan membatalkan keimanannya akan membatalkan keimanan dan kema’shuman ayahnya karena ia berwasiat kepadanya. Imam yang ma’shum itu tidak berwasiat keculali kepada Imam yang ma’shum sepertinya, sejalan dengan madzhab mereka. Jika mereka mengatakan, perbuatan al-Husain itu batil, dan konsekwesinnya mereka mengatakan, keimanan dan kema’shumannya itu batil. Dengan membatalkan keimanan dan kema’shumannya akan membatalkan keimanan dan kema’shuman semua anak keturunannya, karena ia adalah pokok keimanan mereka, dan silsilah imamah berasal dari jalurnya. Jika pokoknya batal, maka batal pula yang bercabang darinya. Komentar Pejuang : Sayyidina Hasan bin Ali menyerahkan kekhalifahannya kepada Shahabat mu’awiyah, adalah sesuai dengan ijtihad beliau, terutama demi kemaslahatan umat Islam. Terlebih lagi beliau melihat bahwa Shahabat Mu’awiyyah adalah salah satu Shahabat Nabi SAW yang mendapat doa langsung dari Nabi SAW : Allahummaj’alhu haadiyan mahdiyyan (Ya Allah, jadikanlah dia (Mu’awiyyah) sebagai orang yang dapat memimpin dan mendapatkan petunjuk). Pilihan Sayyidina Hasan untuk menyerahkan tampuk pimpinan secara baik-baik tersebut, disambut baik pula oleh Shahabat Mu’awiyyah, dengan cara antara lain Shahabat Mu’awiyyah selama menjabat kekhalifahan, terus beristiqamah memberikan santunan dana untuk kehidupan Sayyidina Hasan dan Ahli bait-nya Nabi SAW yang lainnya, sebagai ikatan silaturrahim di antara mereka. (silahkan rujuk kitab Tarikhul Khulafa). Jika Sayyidina Hasan bin Ali dikatakan ma’shum oleh kelompok Syi’ah, maka Shahabat Mu’awiyyah pun saat memegang tampuk pimpinan, ternyata mendapat restu dari Sayyidina Hasan bin Ali, seorang yang ma’shum menurut Syi’ah. Hal ini berkonsekwensi bahwa kekhalifahan Shahabat Mu’awiyyah tidaklah salah menurut aqidah Syi’ah itu sendiri, karena telah didukung oleh seorang Imam yang ma’shum.

0 komentar: