Photobucket

Hamid Alhamid

Sabtu, 27 April 2013

KITAB ALKAAFI DI MATA TOKOH-TOKOH SYIAH IMAMIYAH

Luthfi Bashori Pujian Almufid, tokoh Syiah yang hidup sekitar tahun 300 Hijriyah untuk Alkaafi : Kitab Alkaafi adalah paling agung-agungnya kitab Syiah, dan paling banyak manfaatnya. (lihat kitab Kitab Tashihul i`tiqad 3 hal 27). Pujian Alfaidh, tokoh Syiah yang satu kurun dengan Almufid : Kitab Alkaafi adalah kitab yang paling mulia, paling terpercaya, paling sempurna, paling lengkap, tidak ada satupun kitab ushul/aqidah yang menyamainya, Alkaafi ini terbebas dari kesalahan dan kekeliruan. (lihat Kitab Alwaafi juz 1, hal 6, Cetakan Theheran, th 1324 H). Apalagi senada dengan Almufid dan Alfaidh adalah tokoh Syiah kontemporer, Musa Almusawi dan Muqaddimah Buku Dialog Sunnah Syiah, cetakan pertama oleh penerbit Mizan, yang beredar pada dekade 1980 an, dengan pengakuan, bahwa Alkaafi adalah kitab rujukan utama Syiah Imamiyah, yang riwayatnya diterima secara Mutawatir dan keshahihan isinya bisa dipertanggungjawabkan. Masih banyak tokoh-tokoh Syiah Imamiyah yang memuji kehebatan kitab Alkaafi dalam pandangan mereka. Namun, cuplikan di atas dianggap sudah dapat mewakili yang lainnya. Padahal, kesesatan Alkaafi yang diagung-agungkan oleh tokoh-tokoh Syiah Imamiyah, banyak sekali. Di samping Alkaafi mengingkari kesucian dan kemurnian Alquran Mushhaf Utsmani kitab suci umat Islam, juga dalam masalah ketauhidan, kaum Syiah sangat mengkultuskan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Khalifah keempatnya umat Islam. Sedang Syiah Imamiyah menempatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib lebih tinggi derajatnya dari semua orang termasuk para Nabi sekalipun, sampai-sampai Alkaafi juz 1 hal 437 mengatakan : `Kepemimpinan Ali (bin Abi Thalib menjadi khalifah pengganti Nabi Muhammad), telah tercatat di dalam kitab-kitab suci para Nabi, dan Allah tidak mengutus seorang Nabi pun kecuali dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW dan kekhalifahan Ali` Pada halaman yang sama, Alkaaafi mengatakan `Kekuasaan kami (ke duabelas Imam Syiah) adalah kekuasaan Allah, yang tidak seorang Nabi pun yang diutus kecuali dengan meyakininya` Lihatlah Syiah Imamiyah telah menyetarakan kekuasaan Imam mereka dengan kekuasaan Allah, inilah bentuk lain dari kemurtadan aliran sesat Syiah Imamiyah yang penyebaran dakwahnya dimotori oleh seorang persi yaitu Khomeini, yakni sejak revolusi Syiah terhadap pemerintahan Syah Iran yang juga beraliran Syiah. Beginilah antara lain cuplikan kebohongan aqidah Syiah Imamiyah terhadap Sayyidina Ali dan umat Islam, yang dibukukan oleh Alkaafi, kitab rujukan utama kaum Syiah Imamiyah, yang dijadikan sebagai kitab standar mereka dalam beraqidah, yang kemutawatiran dan keshahihannya diakui oleh tokoh-tokoh sekelas Almufid dan Alfaidh yang hidup pada abad ke tiga Hijriyah, dan dikuatkan oleh Musa Almusawi tokoh kontemporer Imamiyah serta Muqaddimah buku Dialog Sunnah Syiah cetakan pertama, terbitan Mizan. Tapi kini muncul buku-buku baru yang diterbitkan oleh tokoh-tokoh Imamiyah, yang mengatakan bahwa Alkaafi tidak semuanya shahih. Hal ini mereka lakukan karena keberhasilan mat Islam membongkar kebobrokan dan kemurtadan isi kitab Alkaafi tersebut. Jadi, tampak lucu sekali kalau tiba-tiba dimunculkan nama-nama pengarang fiktif dengan mengatakan Kitab Alkaafi tidak semuanya benar, dengan memuat beberapa pernyataan-pernyataan tokoh mereka sebagai penguat. Tentunya, pernyataan-pernyataan ini dikeluarkan setelah tokoh-tokoh Syiah Imamiyah menyadari jika kesesatan isi Alkaafi sudah terungkap di kalangan ulama dan umat Islam.

0 komentar: