Luthfi Bashori Saat ini para pengikut Syiah Imamiyah Khomeiniyah sangat gencar menuduh Sayyidah Aisyah istri tercinta Nabi SAW sebagai seorang perlacur, baik diutarakan lewat lisan mereka, maupun lewat tulisan, bahkan ada di antara mereka yang berani mengkafirkan Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar yang telah diperistri oleh Nabi SAW tersebut. Perilaku kaum Syiah ini hakikatnya tiada lain karena mereka melestarikan tuduhan kaum munafiq terhadap Sayyidah Aisyah yang konon dilakukan di jaman hidup Nabi SAW. Tentu saja perilaku nista ini sangat menjengkelkan hati Nabi SAW, bahkan mendatangkan kemurkaan Allah. Coba tengok surat Annur yang secara lengkap yang menceritakan kedustaan para penuduh dari kalangan kaum munafiq yang konon dipimpin oleh Abdullah bin Salul. Arti ayat : 11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kalian juga. Janganlah kalian kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian, bahkan ia adalah baik bagi kalian. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. (Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah SAW, Aisyah r.a. Ummul Mu’minin. Setelah perang dengan Bani Mushthaliq bulan Sya’ban tahun 5 H. Peperangan itu diikuti oleh kaum munafiq, dan turut pula ‘Aisyah dengan Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. Dalam perjalanan, mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suaatu tempat. Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali. Tiba-tiba beliau merasa kalungnya hilang, lalu beliau pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa Aisyah masih ada dalam sekedup (group kereta tandu). Setelah Aisyah mengetahui sekedupnya sudah berangkat beliau duduk di tempatnya dan mengharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewat di tempat itu seorang sahabat Nabi, Shafwan ibnu Mu’aththal, yang menemukan seseorang sedang tidur sendirian dan dia terkejut seraya mengucapkan: “ Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, ini istri Rasul!” Aisyah pun terbangun. Lalu beliau dipersilahkan oleh Shafwan untuk mengendarai untanya. Shafwan bergegas menuntun untanya sampai mendapati dan bergabung lagi dengan rombongan pasukan Islam. Namun, orang-orang yang melihat mereka berdua membicarakannya menurut persepsi masing-masing. Mulailah timbul desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar-besarkannya, maka fitnahan atas Aisyah itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin). 12. Mengapa di waktu kalian mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” 13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta. 14. Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua di dunia dan di akhirat, niscaya kalian ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kalian tentang berita bohong itu. 15. (Ingatlah) di waktu kalian menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kalian katakan dengan mulut kalian apa yang tidak kalian ketahui sedikit juga, dan kalian menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. 16. Dan mengapa kalian tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.” 17. Allah memperingatkan kalian agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kalian orang-orang yang beriman, 18. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kalian tidak mengetahui. 20. Dan sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kalian akan ditimpa azab yang besar). Ayat-ayat di atas adalah pembelaan Allah secara langsung terhadap Sayyidah Aisyah istri tercinta Nabi Muhammad SAW baik di dunia maupun di akhirat, serta pembersihan diri beliau dari tuduhan dusta kaum munafiq dan kaum Syiah, lantas masih adakan orang Islam yang mempercayai ajaran Syiah Imamiyah Khomeiniyah kalau bukan karena kebodohan semata?
Sejarah Awal Tarekat dan Nama Aliran Tarekat
2 minggu yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar