Photobucket

Hamid Alhamid

Sabtu, 27 April 2013

BUKTI AJARAN SYI`AH IMAMIYAH (IRANIYAH) MENGKAFIRKAN UMAT ISLAM TERMASUK PARA SHAHABAT NABI SAW.

Luthfi Bashori Berikut adalah nama-nama tokoh dan ulama Syi`ah Imamiyah Iraniyah sebagai panutan Syi`ah Indonesia, yang secara terang-terangan mengkafirkan dan mencaci maki umat Islam: 1. Khomeini pada saat pidato disiarkan oleh Suara Revolusi Iran dari Abadan, pukul 12.00 tanggal 17 Maret 1979 : Aku katakan dengan terus terang wahai saudara-saudaraku kaum muslimin di seluruh dunia, bahwa Makkah Almukaramah sebagai tanah haram Allah yang aman, sedang diduduki/dijajah oleh sekelompok manusia yang lebih jelek dari pada Yahudi...! (Data tersimpan di markas Pejuang Islam). Keterangan : Padahal di Makkah banyak terdapat ulama dan umat Islam dari kalangan Ahlus sunnah wal jama`ah, di samping penganut Wahhabi. 2. Almajlisi dalam kitab Biharul Anwar 4/385 berkata: Bahwa mereka (Abu Bakar, Umar, dan Utsman) adalah perampok-perampok yang curang dan murtad, keluar dari agama, semoga Allah melaknati mereka dan semua orang yang mengikuti mereka dalam bertindak jahat terhadap keluarga Nabi, baik orang-orang dahulu maupun orang-orang belakangan. Ini menunjukkan bahwa penganut Alhus sunnah wal jamaah divonis murtad oleh kaum Syi`ah, karena mengakui kekhalifahan Sy. Abu Bakar, Sy. Umar dan Sy. Utsman. 3. Abu Bashir berkata dalam kitab Ushulul Kaafi, 2/410 : Sesungguhnya penduduk Makkah telah kufur kepada Allah secara terang-terangan, dan bahwa penduduk Madinah lebih jelek dari pada penduduk Makkah, bahkan lebih jelek tujuh puluh kali dari pada penduduk Makkah. 4. Pada masa Sy. Ja`far Shadiq, kaum Syi`ah mengatakan tentang penduduk Makkah dan Madinah pada zaman keemasan Islam: Penduduk Syam lebih jelek dari pada penduduk Rumawi atau lebih jelek dari pada orang Nasrani, penduduk Madinah lebih jelek dari pada penduduk Makkah, dan penduduk Makkah telah kufur kepada Allah dengan terang-terangan. (Termaktub dalam kitab Alkafi, 2/409). 5. Almajlisi berkata kembali dalam kitab Bihar al-Anwar, 5/508 : Mesir menjadi negara paling jelek pada masa itu (masa kejayaan Islam), karena penduduknya menjadi orang yang paling celaka dan paling kufur. Bisa jadi kebencian orang Syi`ah pada Mesir dan penduduknya, karena pemerintahan Syi`ah Isma`iliyah/Fathimiyah ditumbangkan oleh tokoh Islam Shalahuddin al-Ayyubi. 6. Murtadla Muhammad Alhusaini Alfairuzabadi, asal Najef Iran, menulis beberapa bab dalam bukunya Assab`atu minas salaf, cetakan Qum Iran dengan judul antara lain sbb : - Bab bahwa pada diri Abu Bakar ada setan yang merasukinya. - Bab bahwa para shahabat Nabi SAW telah berbuat sewenang-wenang dan kembali murtad ke agamanya semula (keluar dari Islam). - Bab pemalsuan Umar bin Khatthab terhadap hadits Nabi SAW. - Bab tentang kebodohan Utsman bin Affan terhadap Alquran-Hadits. - Bab tipu daya Aisyah dan Hafshah terhadap Nabi SAW. - Bab tentang rasa hasud dan sangat pelitnya Aisyah. - Bab bahwa Nabi SAW melaknat Mu`awiyah, Amer dan Almughirah. - Bab tentang Nabi SAW memusuhi Khalid bin Walid. Bab-bab di atas adalah kebohongan semata yang dilakukan oleh tokoh Syi`ah, si pengarang kitab terhadap para shahabat Nabi SAW. Maka secara otomatis telah melakukan permusuhan terhadap umat Islam secara terang-terangan. Tentunya, cuplikan di atas sudah dapat mewakili pembuktian bahwa Islam dan Syi`ah memang dua agama yang berbeda dan tidak akan dapat bertemu pada satu titik, se dalam apapun yang diusahakan. Bagaimana mungkin diadakan persaudaraan, jika Syi`ah sendiri telah menvonis kafir terhadap umat Islam seperti terbukti di atas?. Belum lagi adanya berbedaan mendasar terhadap kitab suci Alquran antara keyakinan umat Islam dan keyakinan penganut Syi`ah. Di bawah ini adalah salah satu contoh ayat yang benar dan asli menurut versi Syi`ah Imamiyah dan sangat berbeda dengan Alquran umat Islam, yaitu ayat : Wa in kuntum fi raibin mimmaa nazzalna `alaa `abdinaa FI `ALIYYIN faktuu bishuuratin min mitslih. (Albaqarah) Sedangkan yang ada di dalam Alquran umat Islam adalah : Wa in kuntum fi raibin mimmaa nazzalna `alaa `abdinaa faktuu bishuuratin min mitslih. > (tanpa tambahan FI `ALIYYIN, seperti keyakinan versi Syi`ah Imamiyah). Jadi, versi ketauhidan / keyaqinan / aqidah antara Islam dan Syi`ah sudah sangat jelas perbedaannya, demikian ini tentunya dapat dipahami oleh kalangan yang mengerti ajaran agama Islam dengan baik, serta kalangan yang mau berpikir jernih.

0 komentar: